Mengapa Bermain Penting untuk Pertumbuhan Emosi Anak

Bermain bukan hanya pengisi waktu bagi anak. Dalam Islam, setiap aktivitas yang membawa kebaikan bagi tumbuh kembang anak termasuk ibadah orang tua dalam menjaga amanah Allah. Oleh karena itu, melalui bermain, anak belajar mengenal emosi, bersosialisasi, dan membentuk karakter mulia.

Selain itu, memahami manfaat bermain membantu Mama Papa memilih aktivitas yang tepat untuk perkembangan emosi anak.

Apa Itu Pertumbuhan Emosi Anak?

Pertumbuhan emosi adalah proses ketika anak belajar merasakan, mengekspresikan, dan mengelola perasaan seperti senang, kecewa, takut, marah, dan bangga. Kemampuan ini berkembang perlahan melalui interaksi sehari-hari. Terutama saat bermain, anak dapat belajar banyak hal.

Pada usia 0–7 tahun, perkembangan emosi berlangsung sangat cepat. Karena itu, masa emas ini perlu diisi dengan stimulasi yang tepat agar kecerdasan emosinya kuat di masa depan.

Mengapa Bermain Penting bagi Perkembangan Emosi?

Berikut manfaat bermain yang berdampak langsung pada emosi anak.

1. Mengenal Ragam Perasaan

Anak mengalami berbagai situasi menyenangkan dan menantang. Misalnya saat mereka berhasil atau gagal dalam suatu permainan. Situasi berbeda tersebut membantu mereka mengenali dan memberi nama pada emosinya.

2. Melatih Pengendalian Emosi

Saat menunggu giliran atau berbagi mainan, anak belajar menahan keinginan. Selanjutnya, mereka belajar menghargai hak orang lain.

3. Menumbuhkan Keberanian dan Percaya Diri

Ketika mencoba permainan baru, anak akan lebih berani mengambil keputusan. Kemudian, saat berhasil, rasa percaya dirinya akan meningkat.

4. Menguatkan Hubungan Orang Tua dan Anak

Pendampingan orang tua saat bermain meningkatkan rasa aman. Selain itu, kedekatan dan komunikasi dalam keluarga juga menjadi lebih baik.

5. Belajar Sosialisasi Islami

Melalui bermain, anak belajar mengucapkan salam, bergantian, meminta maaf, dan menjaga adab. Akibatnya, pondasi akhlak mulia semakin kuat.

Dengan demikian, bermain membantu anak berkembang secara emosi, sosial, dan spiritual.

Tanda Perkembangan Emosi Anak yang Sehat

Mama Papa dapat mengamati indikator berikut.

  • Mau berbagi dan menunggu giliran
  • Menunjukkan empati pada teman yang sedih
  • Mampu mengungkapkan perasaan sederhana
  • Mulai menenangkan diri saat kesal
  • Tertarik mencoba hal baru

Jika anak masih mudah menangis atau marah, jangan cemas. Mereka hanya butuh stimulasi dan pendampingan yang konsisten. Pada akhirnya keterampilan emosi mereka akan berkembang.

Ide Aktivitas Bermain untuk Melatih Emosi Anak

AktivitasKemampuan Emosi yang Dilatih
Trampolin dan permainan fisikRegulasi emosi dan keberanian
Puzzle dan permainan strategiKesabaran, fokus, dan manajemen frustrasi
Layar interaktifEkspresi diri dan kreativitas
Bermain bersama temanEmpati, komunikasi, dan adab sosial

Supaya lebih efektif, pilih lingkungan bermain yang aman, terkontrol, dan sesuai usia anak.

Peran Islam dalam Mengarahkan Emosi Anak

Islam mengajarkan mendidik anak dengan penuh kasih sayang. Di sisi lain, keteladanan orang tua juga sangat berpengaruh pada pembentukan emosi anak. Nabi Muhammad SAW menunjukkan kelembutan kepada anak-anak. Sehingga, mereka tumbuh dengan hati yang tenang.

Pendampingan orang tua ketika bermain dapat menjadi sarana berikut ini.

  • Mengajarkan adab, salam, dan syukur
  • Menanamkan kebiasaan berbagi
  • Mencontohkan sabar dan sportivitas
  • Mengarahkan emosi sesuai ajaran Islam

Karena itu, emosi yang sehat akan membantu anak menjadi muslim yang kuat dan berakhlak baik.

Memilih Playground yang Edukatif dan Islami

Lingkungan yang tepat akan mempercepat perkembangan emosi anak. Selain permainan yang variatif, playground ideal sebaiknya memiliki:

  • Pengawasan dan keamanan yang baik
  • Fasilitas ramah keluarga muslim
  • Program edukatif yang kreatif

Silungkang Playground di Simpang Haru, depan Stasiun Padang, menghadirkan wahana bermain yang menggabungkan aktivitas fisik menyenangkan dan edukasi perkembangan anak. Selanjutnya, pembiasaan nilai Islami juga dihadirkan dalam kegiatan harian.

Tujuannya sederhana. Anak dapat bermain dengan aman, ceria, dan penuh makna.

Bermain adalah kebutuhan dasar anak untuk membangun kecerdasan emosi. Karena itu, pendampingan orang tua dan lingkungan yang mendukung sangat diperlukan.

Melalui bermain, anak dapat:

  • Mengenal dan mengelola emosi
  • Membangun rasa percaya diri
  • Belajar adab dan akhlak Islami

Semoga setiap tawa anak menjadi bagian dari ikhtiar kita mencetak generasi muslim yang kuat dan berkarakter.

Scroll to Top