Kita semua tahu rasanya. Lagi asyik makan, anak anteng banget… ternyata lagi nonton YouTube. Satu video belum kelar, sudah minta lanjut. Dan tahu-tahu, dua jam lewat begitu aja. “Nggak papa lah, yang penting diem,” kata kita, padahal hati kecil mulai panik: ini anak main gadget terus, kapan main benerannya?
Tenang. Nggak usah langsung panik apalagi drama uninstall semua aplikasi. Solusinya nggak serumit itu, kok. Kadang, kita cuma perlu ngajak anak keluar rumah dan main di playground.
Iya, playground. Tempat sederhana dengan ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, dan tawa lepas anak-anak yang jauh dari notifikasi WhatsApp.

1. Tubuh Bergerak, Otak Pun Cerah
Main perosotan, loncat-loncat di trampolin, sampai kejar-kejaran? Bagi kita sih mungkin capek, tapi buat anak-anak itu surga dunia. Mereka melatih motorik, keseimbangan, koordinasi, bahkan keberanian. Yang gini, jelas nggak bisa diajarin lewat layar.
Dan kabar baiknya: main fisik kayak gitu bantu produksi hormon bahagia. Anak jadi lebih rileks, tidur lebih nyenyak, dan emosi lebih stabil. Cocok banget buat yang sering tantrum karena gadget direbut.
2. Playground = Sekolah Sosial Gratis
Di playground, anak belajar cara negosiasi: “Aku dulu ya main ayunannya.” Belajar sabar nunggu giliran. Belajar kompromi. Dan kadang, belajar move on setelah rebutan perosotan.
Semua itu pengalaman yang nggak tergantikan. Mana bisa dapet ilmu sabar dari nonton kartun 12 jam?
3. Imajinasi yang Melejit
Saat anak main, otaknya nggak cuma bergerak—tapi juga mekar. Mereka bisa berubah jadi pilot, penjelajah hutan, bahkan ninja bayangan. Imajinasi anak tumbuh subur lewat permainan fisik, bukan lewat animasi auto-play.
4. Mau Main Asyik? Coba Main di Silungkang Playground
Kalau kamu tinggal di sekitaran Padang dan bingung cari tempat main yang aman, edukatif, dan bikin anak lupa sama HP, Silungkang Playground jawabannya.
Tempat ini bukan sekadar arena main. Tapi ruang eksplorasi yang dirancang untuk tumbuh kembang anak. Ada permainan fisik, sensorik, bahkan sudut baca. Staff-nya ramah, tempatnya bersih, dan orang tua bisa ikut tenang sambil nyeruput kopi di sisi taman.
Dan yang paling penting? Anak-anak keluar dari sana dengan pipi merah, senyum lebar, dan… tanpa minta nonton YouTube.
5. Terapi Gampang, Efeknya Luar Biasa
Kadang kita pikir solusi screen time itu harus mahal: terapi psikolog, gadget khusus, atau kelas parenting. Padahal, kadang solusinya cuma satu: ajak anak main.
Biar mereka kenal dunia luar. Biar mereka tahu serunya hujan-hujanan, jatuh bangun dari jungkat-jungkit, atau nyanyi bareng anak baru yang baru kenal lima menit.
Kesimpulan: Yuk, Seimbangkan Dunia Digital Anak
Gadget nggak salah. Tapi kalau jadi dunia satu-satunya, itu bahaya. Playground bisa jadi jembatan: antara dunia digital dan dunia nyata. Tempat di mana anak belajar, tumbuh, dan benar-benar menikmati masa kecilnya.
Dan kalau kamu butuh tempat buat mulai, Silungkang Playground bisa jadi titik awal yang seru dan penuh kenangan.
Karena kadang, terapi terbaik itu bukan layar baru, tapi ruang main yang lama terlupa.